Kebijakan Gubernur Jenderal (Masa Kolonial) di Indonesia

Seperti biasa, Assalamu'alaikum !

Di masa penjajahan, para gubernur jenderal Belanda membuat banyak kebijakan di Indonesia, dan banyak sekali kebijakan yang sangat merugikan bangsa Indonesia saat itu. Diantaranya :

1. Herman Willem Daendels



Pencetus Pembangunan Jalan Raya Pos

Herman Willem Daendels adalah seorang Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ditugaskan oleh Napoleon Bonaparte pada tanggal 28 Januari 1807 untuk mempertahankan wilayah jajahannya di Indonesia (Hindia Belanda). Kemudian, Daendels pun akhirnya sampai di Indonesia pada tanggal 5 Januari 1808.


Daendels dikenal sebagai orang yang tegas dan diktator. Dia bertindak keras dalam masa pemerintahannya, sehingga yang diingat rakyat saat itu hanya kekejamannya. Dia juga menyamakan dirinya dan pejabat Belanda saat itu dengan raja-raja Jawa. Sama-sama harus dihormati layaknya raja.


Selama pemerintahannya di Indonesia, Daendels memiliki banyak kebijakan, antara lain :


1. Bidang pemerintahan
  • Pembagian Pulau Jawa menjadi 9 prefektuur dan 31 kabupaten. Setiap prefektuur dikepalai oleh seorang prefek (residen) yang langsung di bawah pemerintahan Wali Negara.
2. Bidang pertahanan
  • Pembangunan Jalan Anyer-Panarukan (Jalan Raya Pos) yang kurang lebih 1000 km. Tujuannya adalah untuk mempermudah komunikadi antar daerah dan sebagai benteng pertahanan di Pantai Utara Pulau Jawa.
  • Mendambah jumlah angkatan perang dari 3.000 menjadi 20.000 orang.
  • Membangun pendidikan militer di Batavia dan pabrik senjata di Semarang.
3. Bidang ekonomi
  • Mengadakan program Preanger Stelsel (kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam kopi.
  • Membentuk Algemene Rekenkaer (Dewan Pengawas Keuangan Negara).
  • Pemberantasan korupsi.
  • Monopoli perdagangan beras.
  • Penjualan tanah kepada pihak swasta.
4. Bidang sosial
  • Perbudakan dan kerja rodi.
  • Penyamaan status pejabat Belanda dengan raja-raja di sana.
5. Bidang hukum
  • Bembentuk pengadilan untuk orang Eropa, pribumi, dan asing.
  • Pemberantasan korupsi, namun dia malah korupsi dalam penjualan tanah kepada pihak swasta.
Mungkin segini dulu, tokoh selanjutnya akan di-update
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar