Akhirnya saya menulis lagi, setelah sekian lama. Berhubung ada topik bagus yang bisa ditulis nih. Jadi, kemarin saya mendaftar Beasiswa Unggulan Kemdikbud batch 2 2016, program Beasiswa Masyarakat Berprestasi.

In case kalian minat juga, makanya saya tulis seputar beasiswanya disini.

Jadi, apa sih Beasiswa Unggulan itu?

Beasiswa yang diselenggarakan sama Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini adalah beasiswa yang tersedia untuk program S1, S2, dan S3, baik itu luar maupun dalam negeri, mahasiswa baru maupun on-going.

Beasiswa ini dibuka 2 gelombang, batch 1 dan batch 2. Jadwalnya bisa dicek di web ini.

Ada berapa jenis?

Tahun ini ada 4, yaitu Beasiswa Masyarakat Berprestasi, Beasiswa Pegawai kemendikbud, Beasiswa Mahasiswa Asing, dan Beasiswa Bantuan Riset, Workshop, Pelatihan, dan Pagelaran. Berhubung saya mahasiswa S1, dan kuliah di dalam negeri, jadi saya ambil yang Beasiswa Masyarakat Berprestasi.

Syaratnya apa aja?

Bisa dilihat disini. Jangan malas membaca yaa...

Perlu prestasi gak buat daftar?


Tulisan di juknisnya sih begini

Yang ini gak begitu penting sih, mengingat banyak pendaftar beasiswa yang saya temui, gak punya prestasi khusus di bidang-bidang yang disebutkan di atas, apalagi olimpiade. Tapi untuk kasus saya, alhamdulillah pernah jadi peserta (Ya, peserta doang T__T) OSN 2015 bidang Informatika. Juga kemaren masukin sertifikat OSIS juga sih. Kalau punya sertifikat, masukin aja, jadi nilai tambah kok. Tapi kalau gak punya, jangan minder. Tetep daftar aja, yang penting bagusin tuh di proposal tugas akhir yang bakal diajukan.

Gimana caranya biar tembus seleksi administrasi?

Proposal. Ya, PROPOSAL. Ini bisa dibilang satu-satunya tempat nunjukin kelebihan kamu, baik itu dari segi keilmuan, visi-misi, maupun tekad kamu dalam mendaftar beasiswa ini. Karena disini gak ada essay yang bakal kita buat seperti halnya mendaftar beasiswa lain. Kalau mau lihat proposal saya, bisa cek disini*. Tapi ini masih jauh dari kata bagus, ya secara saya cuma maba, baru lulus MAN udah langsung daftar beasiswa ini, disuruh bikin proposal tugas akhir pula -_-. Jadi, mohon maaf kalau isinya sangat ngaco dan terkesan mengawang-ngawang. Buat referensi kalian aja ya.

*bagian rencana tugas akhirnya saya sembunyiin, hehe.

Oh iya, sertifikat-sertifikat juga jangan lupa. Terutama IELTS / TOEFL, karena ini emang dibutuhkan jadi syarat pendaftaran. TOEFL minimal 450, IELTS minimal 5.0. Saya sendiri alhamdulillah lumayan di atas target, 6.5 hehe.

PENTING!! Di beasiswa ini ada prioritas bidang kajian, seperti bisa dibilang ini daftar bidang jurusan yang dapet prioritas buat lolos seleksi (mohon maaf kalau salah). Kebetulan saya di STEI ITB, dan menuliskan di proposal untuk berencana melanjutkan di Teknik Informatika. Masih satu rumpun lah sama Teknologi Informasi (poin ke-10), hehe.

PENTING!!

Sekedar curhat, waktu itu proposal saya baru selesai sekitar H-1 penutupan pendaftaran -_-. Dan ide proposalnya menurut saya terlalu epic buat dijadikan kenyataan, bahkan hampir gajadi daftar gara-gara bingung bikin proposal. Tapi berbekal ide di internet dan inspirasi dari teman saya, akhirnya proposalnya bisa selesai.

Akhirnya saya lolos seleksi berkas, dan pengumumannya bertepatan dengan hari ulang tahun :""


Ga nyangka


Interviewnya gimana?

Nah, nanti kalian bakal diberi jadwal interview dan verifikasi berkas. Saya sendiri kemarin tanggal 15 September 2016, di P4TK IPA Bandung. Satu ruangan ada beberapa interviewer, dan waktu itu kondisinya cukup berisik karena ruangannya kecil, dan suara antar peserta sahut-sahutan gitu lah, jadi bisa kedengeran mereka ngejawab apa aja pas ditanya.

Btw, interview saya kemarin cukup singkat. Yang ditanya cuma motivasi masuk jurusan, disuruh menjelaskan ide proposal tugas akhir, dan beberapa pertanyaan seputar sertifikat (in my case, sertifikat OSN dan OSIS). Tapi gak tau sih dengan yang lain, karena yang mewawancara kamu bakal beda dengan yang mewawancara peserta lain. Kayaknya 15 menitan kelar deh, itu udah termasuk verifikasi berkas segala.

Sedikit cerita, saya mempersiapkan interview ini lumayan gila-gilaan. Jadi, saya list daftar pertanyaan yang kira-kira bakal muncul di interview beasiswa, lalu saya bikin jawabannya sebagus mungkin, berbekal informasi di internet dan informasi dari teman. Saya bahkan minta bantuan teman saya buat latihan interview :", karena sama sekali gak ada bayangan interviewnya gimana. Begitu tau pertanyaannya gak seribet ini, saya kecewa, tapi senang. Kecewa karena persiapan ini seperti overkill, senang karena saya bisa jawab pertanyaannya dengan mudah. Tapi muncul satu pertanyaan, kalau saya aja bilang gampang, gimana yang lain?

Oiya, jangan sampai ada berkas yang tertinggal ya. Kasus saya kemarin, saya lupa bawa KTP, jadinya disuruh balik ke kosan buat ambil, terus ditunjukkin lagi ke interviewer. Ternyata KTP saya cuma terselip di tas, jadi gak perlu pulang ke kosan dulu.

Setelah itu, kalian tinggal nunggu pengumuman akhir. Waktu kasus saya, katanya pengumuman akan dikirim lewat email, di akhir September. Karena di website tulisannya 30 September, ya sudah saya nunggu.

Ternyata pengumuman DIPERCEPAT! Pada hari Jumat, 23 September 2016, ketika saya sedang berjalan menuju luar kampus untuk bersiap berangkat ke acara Reuni Akbar MAN Insan Cendekia, terjadilah peristiwa bersejarah ini :


Alhamdulillah

Sekian tulisan saya kali ini. Semoga bisa bermanfaat. Kalau ada yang mau ditanyakan seputar beasiswa ini, bisa liat FAQ (Frequently Asked Question)nya disini. Atau bisa kontak saya di afahmi3@yahoo.co.id.

*bersih-bersih debu blog*

Yow, udah lama banget saya gak post sesuatu di sini. Tiba-tiba kepikiran hal bagus buat di post, ya...semoga kalian menikmati tulisan ini. Jangan baper ya pas abis baca wkwk.

Diliat dari judulnya, pasti udah ketebak lah tulisan ini mengarah kemana. Yap, tepat di hari Sabtu, 21 Mei 2016, kami seangkatan dikeluarkan dari sekolah! Iya nih, katanya sih lulus. Ya...emang lulus sih. Gaje ah udah

Yap, momen baper-baperan ini dimulai sejak pagi, dimana kami semua lagi siap-siap make baju wisuda yang udah dipesan. Bajunya bagus loh, menambah tingkat kegantengan 200% kaya di film-film make setelan jas keren dan pantofel licin yang habis disemir. Pagi pun heboh, pada nanyain "gua keren gak?", "eh kaca dong kaca", dan yang terakhir, "eh ini cara make pomade gimana ya?". Mau buka aib, ini pertama kali saya make pomade, dan begitu juga beberapa teman lain wkwk. Modal pomade milik Dhafin dan sisir yang entah bekas siapa, rambut berantakan sekalipun disulap menjadi klimis.


Ganteng mode : ON
Setelah puas ngaca, yang Alhamdulillah itu kaca asrama nggak pecah, kami langsung mengambil sepatu pantofel dan siap-siap di depan asrama. Semir dan sikatnya pun laris manis dipakai bergantian, menyemir sepatu yang udah seminggu dipake buat latihan wisuda. Lalu, kami berfoto bersama dengan gaya super formal. Tapi, semua kaget begitu mau foto, ternyata Syauqi gak ada.


Pose super formal ala Rifki M.
Puas foto-foto, kami langsung berjalan menuju masjid. Dan, tiba-tiba sesosok Syauqi lari menuju asrama. Untung lu gak telat-telat amat bro. Di masjid, kami mulai menata sepatu sesuai latihan, karena acara ini benar-benar terstruktur hingga posisi sepatu pun ditata sesuai urutan.

Seusai sholat dhuha, kami bersiap untuk sujud syukur yang akan dipimpin oleh Izzuddin Baqi, Sang Hafizh Kekinian. Namun apa daya, ku tak kuasa, akhwatnya nggak muncul-muncul. Hingga akhirnya diketahui mereka masih dandan. Lelah menunggu, kami memutuskan untuk main hape, dan diketahui hp seseorang dibajak dengan sukarela. Oiya, sembari kami menunggu, ada penampilan marching band untuk para hadirin di lapangan. Salut buat mereka, latihannya cuma seminggu tapi keren m(_ _)m.

Setelah akhwatnya dateng semua, kami menata barisan sesuai urutan, dan menunggu untuk memulai sujud syukur. Nunggu lagi, main hape lagi. Saya main Quizarium di Telegram bareng yang lain, dan dapet skor tinggi wkwk. Kami main hape tanpa tahu bahwa kegiatan kami disorot kamera dan ditampilkan di GSG. Lelah menunggu, Baqi memutuskan untuk selfie di samping mimbar. Sumpah, awkward banget liatnya.

Kekinian
Sujud syukur dimulai! Mulai dari sini, acaranya berubah serius dan khidmat. Dan baper. Satu persatu barisan keluar masjid dan memakai sepatu, lalu berbaris. Setelah semua lengkap, kami menuju GSG, yang didekor super megah (lebay), tempat di mana kami akan dilepas menuju dunia nyata, yang kalau kata Hafidz Fauzan, dunia yang bukan dunia utopis. Setelah semua berdiri di depan kursi masing-masing, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Insan Cendekia. Merinding euy.


Selesai nyanyi, kami duduk sambil mendengarkan sambutan-sambutan sambil makan kue kotakan. Kuenya enak, apalagi snack semacam dadar gulung tapi isi selai coklat + keju, mantaps pokoknya mah. Oiya, ada hal lucu disini. Beberapa kali kami disorot kamera dan muncul di layar, nah terlihatlah aksi dan hal-hal konyol yang kami lakukan. Ada yang nahan ketawa, main hape, bahkan ada yang noyor kepala orang. Untung ga ada yang dadah-dadah kaya orang pertama masuk TV wkwk.

Rame euy
Selesai sambutan, terdengarlah suara "Prosesi, wisuda.", yang menandakan akan masuk ke inti acara. Di mana kami maju satu persatu, dikalungin medali, dan dikasih...tabung (?) yang ada isinya. Langsung deh, yang baper makin baper. Yang nggak baper? Bisa jadi baper juga. Dengan gagah berani dan rupavvan kami berbaris maju satu persatu ke atas panggung. Pake senyum tentunya, udah diwanti-wanti pas latihan biar senyum di atas panggung. Alhamdulillah di panggung cukup sejuk, soalnya pas latihan-latihan sebelumnya, gak dipasang AC, dan itu bener-bener neraka. Masalahnya, orang belakang saya besar-besar dan cukup ngalangin AC (no offense bro) wkwk. Yah, yang penting gak sepanas kemarin lah.

Mantap
Di panggung, kami menyanyikan lagu Mars Madrasah, Terima Kasih Guruku, dan senandung Asmaul Husna. Sejenak saya teringat tiap habis sholat subuh dan isya, kami melantunkan Asmaul Husna di masjid. Mungkinkah ini jadi lantunan Asmaul Husna terakhir di IC?

Selesai nyanyi, kami berfoto bersama Bu Penny dan Bapak-Ibu Wakamad. Orang tua murid langsung mendekat untuk ambil foto begitu diizinkan. Sesaat, saya merasa jadi artis. Setelah ratusan foto diambil, kami turun dan kembali ke kursi, untuk mendengarkan pengumuman siswa berprestasi. Sayangnya saya gak maju -__-". Penghargaan yang dikasih ada banyak, dari 3 besar UN, UAMBN, UAM, nilai sempurna pelajaran ini itu, hingga penghargaan asrama seperti muadzin terbaik, imam masjid terbaik, dan hafalan terbanyak yang obviously diraih oleh Baqi sebagai juara pertama. Ada juga penghargaan bagi penulis mushaf yang ternyata mayoritas AKHWAT. Ya gak apa-apa juga sih, mereka kan rajin wkwk.


Harusnya saya maju
Setelah berbagai penghargaan siswa, guru, dan karyawan, wisuda akhirnya selesai, yang ditandai dengan salam-salaman dan minta maaf ke guru-guru. Nah, mulai dari sini, tingkat baper menuju titik puncak. Tak terasa kami harus berpisah dengan guru-guru yang udah ngajarin kami selama 3 tahun di IC. Buat Bapak-Ibu guru yang baca post ini, kami mohon maaf jika selama 3 tahun udah buat banyak sekali kesalahan dan terlalu banyak membantah.

Kami lalu salam-salaman antar ikhwan dan antar akhwat. Dari sekian musafahah yang saya ikuti selama di IC, kali ini terasa beda. Ya, lagi-lagi karena mungkin ini musafahah terakhir di IC. Intinya sih, saling mendoakan, semoga sukses di dunia kuliah, semoga cepet dapet kuliah, ngingetin jangan lupa sholat, cepet dapet jodoh, dan yang terpenting, jangan pacaran. Gak kebayang juga sih, kami akan berpisah, meskipun ada yang satu universitas, bakalan susah untuk saling ngingetin, susah untuk bangunin shalat subuh, dan mungkin gak ada yang nyemangatin untuk puasa sunnah. Tapi, mau gimana lagi ya, setiap pertemuan, pasti ada perpisahan *tsah.

Sisa acara ini kami gunakan buat foto-foto. Foto anak kamar, grup ini lah, kelompok itu lah, foto absen, daaaannn foto-foto yang lain. Banyak yang nangis, banyak juga yang ketawa-tawa. Berbagai ekspresi keluar di momen wisuda ini. Sementara saya hanya bisa meyakinkan diri bahwa suatu saat kami bisa ngumpul lagi bareng-bareng, semuanya.

Setelah shalat zuhur dan makan siang, kami berkumpul di teater, untuk acara farewell party yang sama sekali gak keliatan kaya party, tapi acara baper-baperan aja. Sayangnya, banyak yang gak ikut karena beres-beres, bahkan ada yang udah pulang duluan. Acara dibuka dengan nonton video bikinan Joni Production, video lucu-lucuan tentang momen di IC. Sukses bikin kami seteater ngakak, sejenak melupakan baper abis wisuda tadi. Tapi, acara selanjutnya malah nyanyi dan baca puisi, yang, baper lagi. Gak apa-apa sih, mumpung momennya lagi pas, dan emang wajar kalo baper. Acara berakhir sekitar jam 4-an.

Akhir kata, makasih udah mau baca post ini. Dan makasih banget khususnya buat angkatan saya, Eisthera Gritanefic, yang udah bersedia nemanin saya selama 3 tahun. Jujur, saya baru ngerasain banget yang namanya "angkatan" setelah masuk IC.


Hari ke-4 (kontes day 2)

Pagi ini terasa beda. Karena saya akan menuju kontes terakhir yang bisa dibilang akan menentukan saya lolos ke zona medali apa nggak. Meskipun peluang bisa dibilang kecil karena nilai day 1..... ah sudahlah.


Hari ini ada 3 soal kayak biasa :

  1. Belanja di Malioboro
  2. Motif Batik
  3. Ayam Aneh
Saya bertekad untuk dapet AC minimal 2 soal. Kayaknya (kayaknya lho ya) soalnya lebih mudah dari day 1. Tapi, ekspektasi tetaplah ekspektasi :(. Yah, saya berhasil mencetak skor (sedikit) lebih tinggi dari day 1. Entah kenapa. Tapi, ternyata..... tetep jeblok juga sih -_-. Disini saya merasa sedih Disini saya frutasi banget, hingga berpikir, jadi peserta aja udah bersyukur banget, yang penting udah ngerasain OSN lah. Gagal juga nggak masalah.

Sepanjang jalan menuju hotel, saya hanya duduk terdiam di bis, dimana peserta lain asik ngobrol dengan teman-temannya. Apakah hasil usaha saya berbulan-bulan akan berakhir disini ? Atau saya masih punya kesempatan ?

Hari ke-5

Hari ini hari jalan-jalan. Semoga ini bisa mengobati rasa galau kecewa saya karena 2 hari kontes. Schedule hari ini, bakal tour ke UGM, candi Prambanan, terus balik deh.

Akhirnya, kontingen ICS bisa berkumpul kembali :'). Akhirnya kami saling cerita dan saling umpat-mengumpat soal :v. Hingga akhirnya, ICS bertemu kontingen IC Gorontalo (ICG) dan IC Jambi (ICJ), biasa, foto bareng deh :3

#banggajadianakmadrasah
Singkat cerita, kunjungan ke UGM selesai. Kami langsung menuju ke Prambanan, habis shalat Jum'at. Ini merupakan kali pertama saya ke Prambanan, biasanya ke Borobudur terus :v.

Magnificent (candinya)
Kalian harusnya tau, apa yang akan dilakukan remaja kebanyakan pas berkunjung ke tempat wisata. Yap, foto-foto. Doang.

Ekspresi kebahagiaan ini akan menghilang keesokan harinya.
Banten warna-warni
Setelah dirasa cukup lama di Prambanan, kami semua kembali ke hotel masing-masing. Malam hari ini banyak dipakai teman-teman untuk jalan-jalan, entah ke mall sebelah hotel Sahid Rich, ke Malioboro, atau ke tempat lain. Kontingen ICS pun memutuskan untuk ke Malioboro, bersama guru-guru dan kakak-kakak IAIC yang berkunjung kesini. Pokoknya, malam ini saya puas-puasin refreshing, sebelum hari Sabtu nanti.

Hari ke-6


Pagi ini saya bisa lebih santai, karena acara baru mulai jam 08.30, artinya saya bisa santai di kamar dan sarapan lebih banyak. Pagi ini diisi dengan motivasi, mungkin untuk mempersiapkan mental kami menuju pengumuman hasil nanti :3.


Siangnya, kami berangkat ke Sportorium UMY. Inilah saat yang ditunggu-tunggu, menanti pengumuman medali, yah walaupun pesimis juga sih. Nah, disini saya berasa kesel banget. Ternyata, pas saya masuk, udah ada sedikit pembukaan, dengan pertunjukan musik dan nyanyian. Dan entah kenapa si penyanyi nyanyiin lagu "Sakitnya tuh Disini". Setelah itu, ya seperti biasa ada penampilan musik, sambutan, dan pidato dari pak Anies Baswedan. Nah, setelah pidato ini nih, saat paling keren.


Singkat cerita, akhirnya terbukti saya nggak dapet medali T_T. Tapi ya lumayan, ada pengalaman, jadinya bisa dimasukin blog. Pada akhirnya, total 7 orang dari ICS yang dapet medali :


Alhamdulillah...
Meskipun nggak dapet medali, banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan, yang menurut saya itu berharga banget. Saya juga ketemu banyak teman dari daerah lain, teman-teman yang punya passion yang sama dengan saya. Yang jelas, saya akan mencoba men-support adik-adik kelas saya nanti supaya bisa lebih baik dari kakak kelasnya nanti. Aamiin.



Saya kembali ke kehidupan 'normal'. Belajar kimia, fisika, ngerjain tugas, PR yang tanpa henti, dan sebagainya. Saya juga harus mengejar ketertinggalan pelajaran, dan sesekali ikut ulangan harian yang dimana saya nggak ikut di materi itu. Berat memang, tapi ini konsekuensi yang pasti didapat.

Beberapa minggu kemudian, kami mulai resah akan pengumuman peserta OSN. Apakah nama kami ada disana atau tidak. Mencari ke website resmi, belum keluar juga. Kami terpaksa menanti tanpa kepastian.


Hingga suatu hari, terdengar kabar bahwa pak Tri (guru geografi kami) telah mendapat hasilnya. Saya belum begitu yakin, dan tidak bertanya kepada beliau. Hingga pagi harinya, saat apel pagi, terdengar sedikit 'kerusuhan'. Ternyata ada teman saya yang sudah tau hasilnya dari pak Tri, dan dia lolos. Wah, jangan-jangan diumumin pagi ini, nih. Tiba-tiba pak Tri maju ke depan dan mengambil microphone, dan...


"Bapak akan membacakan pengumuman teman kalian yang lolos ke OSN."

Nah kan, kejadian juga. Saya mulai berdoa dalam hati, sambil berharap semua teman saya juga ikut lulus. Satu persatu mata pelajaran dibacakan, hingga akhirnya,


"Bidang komputer, Ahmad Fahmi Pratama."


Alhamdulillah ! Do'a saya terkabul. Ternyata nilai OSP saya waktu itu bisa tembus nasional juga ya, haha. Akhirnya, tersebutlah 12 orang. Dua belas orang yang akan membawa bendera Insan Cendekia Olympiad Team (ICOT) menuju Yogyakarta. Dan, sayangnya, nggak ada perempuannya. Padahal tahun sebelumnya cukup berimbang. 


Menuju OSN 2015


Hari-hari terasa lebih berat buat saya. Masalahnya, OSN ini benar-benar berbeda dari OSP dan OSK, jadi saya nggak bisa sekedar mengandalkan kemampuan di OSP. Untungnya saya sering ngoding soal-soal di TLC (Toki Learning Centre), codeforces, dan lain-lain. Tapi keseringan wrong answernya sih -_-. Saya juga sudah belajar beberapa bahan buat OSN. Ya seenggaknya ini cukup memudahkan, apalagi saya sudah mulai menguasai bahasa C++ waktu itu.


Karena keterbatasan waktu menggunakan laptop di sekolah, saya berlatih coding dengan kertas di kamar. Jadi, saya buat pseudocodenya kayak gimana, baru pas ketemu laptop saya coding ulang dan disubmit. Lumayan membantu juga, coding di kertas melatih berpikir yang lebih teliti, nggak sedikit-sedikit compile, ketemu bug, coding lagi, dan seterusnya.


Akhirnya, kabar gembira datang juga. Saya, bersama anak geografi dan math akan dibawa pelatihan lagi ke Bandung. Dan yang bikin kaget, ternyata saya ketemu kak Mamat, yang dulu pernah ngajar saya juga sebelum OSK. Disini saya juga bertemu teman se-Banten yang bernama Ensof dan Phasya, juga beberapa teman lain seperti Reynaldo, Wildan, dan Sonny. Btw, Wildan ternyata dari Bekasi dan kenal banyak teman saya dari SMP.


Pelatihan berjalan asik, karena saya mendapat banyak sekali materi yang ternyata masih asing, meskipun pernah mendengarnya dulu. Ternyata, saya latihan banyak pun masih ada materi penting (banyak) yang ternyata belum saya mengerti. Dan saya baru memahaminya beberapa minggu menjelang OSN ini -_-, macam DP, binary search, quicksort, prefix sum, dll.


Satu minggu pelatihan terlewati, yang berarti saya akan kembali ke asrama dan mau nggak mau belajar sendirian (lagi). Ditambah kami yang tinggal 12 orang, wisma semakin sepi dan semangat belajar saya mulai menurun lagi.


Ternyata ada kabar gembira lagi. Banten bakal ngadain Pelatda ! Pelatda ini dilaksanakan di hotel Grand Serpong. Semua kontingen ICS ikut, kecuali biologi, kimia, sama kebumian (kebumian udah ke Yogya duluan, pelatihan :v). Suasana hotel yang nyaman bikin bawaan saya jadi agak males. Bahaya, nih. Mana makanannya enak lagi -_-. Tapi, akhirnya mood belajar saya meningkat setelah melihat betapa jagonya teman-teman dari sekolah lain.


Satu minggu pelatihan, kami kembali lagi ke asrama, hingga akhirnya saya mendapat berita, saya akan dibawa ke Bandung (lagi?) buat pelatihan. Tapi beda tempat, dan beda guru. Disini saya ketemu dengan kak Alfan, yang juga alumnus OSN. Materinya kurang lebih sama (ya kan mengacu ke silabus), tapi kali ini lebih fokus ke latihan. Jadi, akan banyak soal yang tersedia, kami harus mengerjakannya sebelum pelajaran dimulai. Ini memberi keuntungan mengingat saya lebih bisa menguasai materi melalui latihan. Jadi semoga ini bisa membantu saya kedepannya.


Akhirnya, pelatihan pun selesai, dan saya bisa BENAR-BENAR istirahat di asrama sembari belajar sendiri tanpa keluar kota lagi (hingga OSN).


OSN 2015


Beberapa hari sebelumnya, kami berkumpul di ruang audiovisual, bersama guru-guru dan komite. Mengadakan semacam pelepasan gitu, dan pembagian kaos ICOT ! Ada rasa bangga di hati ini, mengingat dulu saya memimpikan kaos yang sama, akhirnya baru terwujud sekarang :'). 



Before the final strike
Akhirnya, tanggal 17 Mei (atau 16, saya lupa) kami semua berangkat ke hotel Grand Serpong, untuk mengadakan pelepasan dan pembekalan oleh dinas pendidikan Banten. Dari sana kami akan menuju bandara untuk terbang ke Yogyakarta.

Besoknya, kami semua berangkat menuju bandara. Btw, ini pertama kali saya naik pesawat :'). Ternyata gak nyampe 2 jam, kami sudah sampai di tujuan. Di bandara kami berpisah sesuai hotel masing-masing. Saya sendiri di hotel Sahid Rich, bersama peserta kebumian, ekonomi, dan astronomi. Di bis, saya iseng buka FB. Ternyata, saya nemu post ini :



Ini yang bikin kakak IAIC :')
Jujur, saya seneng banget, tapi juga agak sedih, kalau takutnya kami (khususnya saya) nggak berhasil dapet medali di OSN ini. Takut mengecewakan guru-guru dan alumni juga kan, apalagi sekolah udah memberikan pelatihan disana-sini.

Akhirnya, saya sampai di hotel. Ngisi biodata segala macem, bagi-bagi atribut, dan hal-hal biasa lainnya. Oiya, saya disini kenalan sama temen sekamar, namanya Kevin.


Hari ke-2 (kontes day 0)


Pagi ini, akan diadakan pembukaan OSN 2015. Sayangnya bis kontingen komputer berangkat agak telat, jadi kami kebagian di belakang. Overall, pembukannya megah banget. Belum pernah saya berada di acara semegah ini.


Mantap.
Hari ini juga diisi dengan practice session, yaitu pengenalan sistem dan komputer yang akan digunakan. Juga sekalian pengenalan kampus. Kontes dilaksanakan di Universitas Islam Indonesia. Komputer disini touchscreen, asik juga makenya karena layarnya lebar :v.

Okay, practice session ada 3 soal, yaitu :

  1. Tekotek
  2. Sengketa Tanah
  3. Menimbang
Entah kenapa, saya lagi kacau banget T_T. Padahal setelah dipikir lagi, solusinya bener-bener gampang, tapi cuma AC 1 soal, 2 soal yang lain ya dikit doang dapetnya. Saya punya firasat buruk akan OSN ini :(.

Practice session selesai, kami kembali ke hotel. Parahnya, di kamar saya kena demam T_T. Sebenernya demam itu dari sebelum practice session, sekarang makin parah. Saya cuma bisa istirahat di tempat tidur, mungkin dimana teman yang lain pada belajar dan latihan.

Hari ke-3 (kontes day 1)


Paginya, saya terbangun kayak biasa. Alhamdulillah, saya merasa pusing saya mereda, meski dikit-dikit suka pusing, tapi lebih baik dari kemarin. Kami berangkat lagi ke UII, dan langsung dibagikan komputer masing-masing.


Jadi, soal day 1 ada 3 :

  1. Pertahanan Yogya
  2. Menyiram Sawah
  3. Bisa Jadi Tebak Angka
Taktik saya gini : Baca dulu semua soal, terus urutin kira-kira difficulty nya, terus hajar deh. Lima jam pun berlalu, dan nilai saya jeblok. Jatuh ke jurang lah pokoknya. Frustasi, saya memutuskan untuk menonton film di kamar.

Nyampe di kamar, tiba-tiba mendapat solusi penyelesaian salah satu soal day 1, yang kalo dipikir mungkin bisa AC T_T. Yah, memang otak saya ini cukup menyebalkan. Pusing, saya pun menyerahkan diri ke kasur.
Previous PostPostingan Lama Beranda