Ketika Saya Bertemu Olimpiade... (part III)

Saya kembali ke kehidupan 'normal'. Belajar kimia, fisika, ngerjain tugas, PR yang tanpa henti, dan sebagainya. Saya juga harus mengejar ketertinggalan pelajaran, dan sesekali ikut ulangan harian yang dimana saya nggak ikut di materi itu. Berat memang, tapi ini konsekuensi yang pasti didapat.

Beberapa minggu kemudian, kami mulai resah akan pengumuman peserta OSN. Apakah nama kami ada disana atau tidak. Mencari ke website resmi, belum keluar juga. Kami terpaksa menanti tanpa kepastian.


Hingga suatu hari, terdengar kabar bahwa pak Tri (guru geografi kami) telah mendapat hasilnya. Saya belum begitu yakin, dan tidak bertanya kepada beliau. Hingga pagi harinya, saat apel pagi, terdengar sedikit 'kerusuhan'. Ternyata ada teman saya yang sudah tau hasilnya dari pak Tri, dan dia lolos. Wah, jangan-jangan diumumin pagi ini, nih. Tiba-tiba pak Tri maju ke depan dan mengambil microphone, dan...


"Bapak akan membacakan pengumuman teman kalian yang lolos ke OSN."

Nah kan, kejadian juga. Saya mulai berdoa dalam hati, sambil berharap semua teman saya juga ikut lulus. Satu persatu mata pelajaran dibacakan, hingga akhirnya,


"Bidang komputer, Ahmad Fahmi Pratama."


Alhamdulillah ! Do'a saya terkabul. Ternyata nilai OSP saya waktu itu bisa tembus nasional juga ya, haha. Akhirnya, tersebutlah 12 orang. Dua belas orang yang akan membawa bendera Insan Cendekia Olympiad Team (ICOT) menuju Yogyakarta. Dan, sayangnya, nggak ada perempuannya. Padahal tahun sebelumnya cukup berimbang. 


Menuju OSN 2015


Hari-hari terasa lebih berat buat saya. Masalahnya, OSN ini benar-benar berbeda dari OSP dan OSK, jadi saya nggak bisa sekedar mengandalkan kemampuan di OSP. Untungnya saya sering ngoding soal-soal di TLC (Toki Learning Centre), codeforces, dan lain-lain. Tapi keseringan wrong answernya sih -_-. Saya juga sudah belajar beberapa bahan buat OSN. Ya seenggaknya ini cukup memudahkan, apalagi saya sudah mulai menguasai bahasa C++ waktu itu.


Karena keterbatasan waktu menggunakan laptop di sekolah, saya berlatih coding dengan kertas di kamar. Jadi, saya buat pseudocodenya kayak gimana, baru pas ketemu laptop saya coding ulang dan disubmit. Lumayan membantu juga, coding di kertas melatih berpikir yang lebih teliti, nggak sedikit-sedikit compile, ketemu bug, coding lagi, dan seterusnya.


Akhirnya, kabar gembira datang juga. Saya, bersama anak geografi dan math akan dibawa pelatihan lagi ke Bandung. Dan yang bikin kaget, ternyata saya ketemu kak Mamat, yang dulu pernah ngajar saya juga sebelum OSK. Disini saya juga bertemu teman se-Banten yang bernama Ensof dan Phasya, juga beberapa teman lain seperti Reynaldo, Wildan, dan Sonny. Btw, Wildan ternyata dari Bekasi dan kenal banyak teman saya dari SMP.


Pelatihan berjalan asik, karena saya mendapat banyak sekali materi yang ternyata masih asing, meskipun pernah mendengarnya dulu. Ternyata, saya latihan banyak pun masih ada materi penting (banyak) yang ternyata belum saya mengerti. Dan saya baru memahaminya beberapa minggu menjelang OSN ini -_-, macam DP, binary search, quicksort, prefix sum, dll.


Satu minggu pelatihan terlewati, yang berarti saya akan kembali ke asrama dan mau nggak mau belajar sendirian (lagi). Ditambah kami yang tinggal 12 orang, wisma semakin sepi dan semangat belajar saya mulai menurun lagi.


Ternyata ada kabar gembira lagi. Banten bakal ngadain Pelatda ! Pelatda ini dilaksanakan di hotel Grand Serpong. Semua kontingen ICS ikut, kecuali biologi, kimia, sama kebumian (kebumian udah ke Yogya duluan, pelatihan :v). Suasana hotel yang nyaman bikin bawaan saya jadi agak males. Bahaya, nih. Mana makanannya enak lagi -_-. Tapi, akhirnya mood belajar saya meningkat setelah melihat betapa jagonya teman-teman dari sekolah lain.


Satu minggu pelatihan, kami kembali lagi ke asrama, hingga akhirnya saya mendapat berita, saya akan dibawa ke Bandung (lagi?) buat pelatihan. Tapi beda tempat, dan beda guru. Disini saya ketemu dengan kak Alfan, yang juga alumnus OSN. Materinya kurang lebih sama (ya kan mengacu ke silabus), tapi kali ini lebih fokus ke latihan. Jadi, akan banyak soal yang tersedia, kami harus mengerjakannya sebelum pelajaran dimulai. Ini memberi keuntungan mengingat saya lebih bisa menguasai materi melalui latihan. Jadi semoga ini bisa membantu saya kedepannya.


Akhirnya, pelatihan pun selesai, dan saya bisa BENAR-BENAR istirahat di asrama sembari belajar sendiri tanpa keluar kota lagi (hingga OSN).


OSN 2015


Beberapa hari sebelumnya, kami berkumpul di ruang audiovisual, bersama guru-guru dan komite. Mengadakan semacam pelepasan gitu, dan pembagian kaos ICOT ! Ada rasa bangga di hati ini, mengingat dulu saya memimpikan kaos yang sama, akhirnya baru terwujud sekarang :'). 



Before the final strike
Akhirnya, tanggal 17 Mei (atau 16, saya lupa) kami semua berangkat ke hotel Grand Serpong, untuk mengadakan pelepasan dan pembekalan oleh dinas pendidikan Banten. Dari sana kami akan menuju bandara untuk terbang ke Yogyakarta.

Besoknya, kami semua berangkat menuju bandara. Btw, ini pertama kali saya naik pesawat :'). Ternyata gak nyampe 2 jam, kami sudah sampai di tujuan. Di bandara kami berpisah sesuai hotel masing-masing. Saya sendiri di hotel Sahid Rich, bersama peserta kebumian, ekonomi, dan astronomi. Di bis, saya iseng buka FB. Ternyata, saya nemu post ini :



Ini yang bikin kakak IAIC :')
Jujur, saya seneng banget, tapi juga agak sedih, kalau takutnya kami (khususnya saya) nggak berhasil dapet medali di OSN ini. Takut mengecewakan guru-guru dan alumni juga kan, apalagi sekolah udah memberikan pelatihan disana-sini.

Akhirnya, saya sampai di hotel. Ngisi biodata segala macem, bagi-bagi atribut, dan hal-hal biasa lainnya. Oiya, saya disini kenalan sama temen sekamar, namanya Kevin.


Hari ke-2 (kontes day 0)


Pagi ini, akan diadakan pembukaan OSN 2015. Sayangnya bis kontingen komputer berangkat agak telat, jadi kami kebagian di belakang. Overall, pembukannya megah banget. Belum pernah saya berada di acara semegah ini.


Mantap.
Hari ini juga diisi dengan practice session, yaitu pengenalan sistem dan komputer yang akan digunakan. Juga sekalian pengenalan kampus. Kontes dilaksanakan di Universitas Islam Indonesia. Komputer disini touchscreen, asik juga makenya karena layarnya lebar :v.

Okay, practice session ada 3 soal, yaitu :

  1. Tekotek
  2. Sengketa Tanah
  3. Menimbang
Entah kenapa, saya lagi kacau banget T_T. Padahal setelah dipikir lagi, solusinya bener-bener gampang, tapi cuma AC 1 soal, 2 soal yang lain ya dikit doang dapetnya. Saya punya firasat buruk akan OSN ini :(.

Practice session selesai, kami kembali ke hotel. Parahnya, di kamar saya kena demam T_T. Sebenernya demam itu dari sebelum practice session, sekarang makin parah. Saya cuma bisa istirahat di tempat tidur, mungkin dimana teman yang lain pada belajar dan latihan.

Hari ke-3 (kontes day 1)


Paginya, saya terbangun kayak biasa. Alhamdulillah, saya merasa pusing saya mereda, meski dikit-dikit suka pusing, tapi lebih baik dari kemarin. Kami berangkat lagi ke UII, dan langsung dibagikan komputer masing-masing.


Jadi, soal day 1 ada 3 :

  1. Pertahanan Yogya
  2. Menyiram Sawah
  3. Bisa Jadi Tebak Angka
Taktik saya gini : Baca dulu semua soal, terus urutin kira-kira difficulty nya, terus hajar deh. Lima jam pun berlalu, dan nilai saya jeblok. Jatuh ke jurang lah pokoknya. Frustasi, saya memutuskan untuk menonton film di kamar.

Nyampe di kamar, tiba-tiba mendapat solusi penyelesaian salah satu soal day 1, yang kalo dipikir mungkin bisa AC T_T. Yah, memang otak saya ini cukup menyebalkan. Pusing, saya pun menyerahkan diri ke kasur.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar