Ketika Saya Bertemu Olimpiade... (part I)

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini, saya terpikir untuk mencoba mengikuti jejak kakak kelas (angkatan 18 & 17) di dunia olimpiade. Ya, kelas VIII SMP dulu, sedikit banyak saya telah mengetahui (dan mencicipi) sedikit dunia olimpiade, tapi cuma sampai tingkat OSK. Fisika, tepatnya. Karena memang tidak niat, jadi saya ikuti dengan setengah-setengah. Hasilnya pun, ya begitu.

Makanya, di kelas X, saya ingin memperbaiki kesalahan di masa lalu, dengan kembali mencoba bidang fisika. Apalagi setelah mengetahui bahwa kalau kamu bisa mendapat medali di tingkat internasional, bakal lebih mudah (banget) untuk masuk ke universitas yang diinginkan.

Tapi, setelah dipikir-pikir lagi, fisika tidaklah mudah. Sulit banget, bahkan (karena emang nggak suka). Makanya, geser dikit deh, ke kimia. Entah kenapa begitu. Akhirnya saya membulatkan tekad, harus bisa OSN kimia !

Pendaftaran dibuka

Beberapa bulan setelah masuk kelas X, saya mendengar bahwa akan ada pendaftaran KBS (Klub Bidang Studi, kalau di MAN Insan Cendekia Serpong ada yang namanya KBS, buat seleksi tim olimpiade gitu lah). Saya bersemangat sekali dong. Saya harus bisa lolos tim kimia nih, pikir saya waktu itu.

Mulailah, ke toko buku cari-cari buku olimpiade kimia, buku kimia, pokoknya kimia dah. Berharap bisa lolos, kan. Ikhtiar dulu. 

Akhirnya, pendaftaran dibuka ! Saya pun menuliskan nama di daftar. Kemudian, tiba-tiba saya melihat berkas pendaftaran di sebelahnya, pendaftaran tim olimpiade bidang komputer.

Deg deg. Deg deg. 

Jadi, OSN ada komputer juga ? Pokoknya, kaget betul waktu itu. Apakah saya akan disuruh bikin software ? Ataukah akan jadi seperti hacker ? Entahlah. Tapi yang jelas, kalau ada komputer, mending coba ini juga deh. Maklum, dari kecil doyan main komputer haha. Semoga aja ada sedikit keberuntungan di bidang ini. Tapi tetep, kimia harus bisa lolos.

Akhirnya, seleksi dimulai

Seleksi pun dimulai. Untungnya seleksi kimia dan komputer harinya beda, jadi bisa ikut dua-duanya. Pertama, seleksi kimia.

...... Ini soal macam apa sih ?

Maklum lah, beli buku belum dibaca. Yaudah, ngerjain soal sebisanya, nebak-nebak segala. Wah, kacau deh. Nggak berharap lulus ini mah. Takut sia-sia juga udah beli buku banyak. Yah, semoga beruntung di komputer deh...

Hari kedua, seleksi komputer.

....... Lumayan, tapi ini...soal apa ?

Emang, pake logika bisa ngerjainnya. Tapi, masa disuruh nyari digit terakhir dari 2009^2010 ? (kalau gak salah) Makin pusing, 2 hari dihantam soal, saya pun tepar di asrama.

Hasilnya....

Yap, sudah diduga. Kimia nggak lolos. Sudahlah, liat komputer deh.

Wah, alhamdulillah lolos.


Lolos, peringkat 2 dari bawah. Ini makin sakit ketika tau kalau emang semua pendaftar diterima, karena yang daftar sedikit, cuma belasan orang. Bukan kebanggaan ini mah...

Oke, yang penting diterima dulu. Masalah belakangnya gimana, ikhtiar dulu.

Hari-hari selanjutnya pun terasa beda, karena harus ditambah beban pelajaran olimpiade. Saya pun mulai mencari bahan-bahan pelajaran dan soal-soal tahun sebelumnya, ditambah materi pascal yang diberikan pak Dayun (guru komputer kami di MANICS). Karena gak tau silabusnya, akhirnya saya cari materi dimana-mana, dan berantakan. Ada yang dari blog alumni TOKI, buku peninggalan kakak kelas, nanya ke temen (seperjuangan, namanya Fadli, dia jago), hingga ke buku MTK kelas XI. Saya pun mulai mengalihkan perhatian sepenuhnya ke komputer ini, saya merasa, passion saya ada disini. Saya yakin, suatu saat nanti, saya akan ikut OSN. Entah itu 2014 ataupun 2015.

Seleksi pun terjadi lagi. Kali ini seleksi tahap II. Yang bikin kaget, jumlah pesertanya berkurang drastis. Mungkin pada males atau gimana, only Allah knows. Akhirnya dengan peserta tinggal 6 orang, seleksi pun dimulai.

Beberapa minggu, kok hasilnya nggak keluar-keluar ya ? Bingung, nanya ke pak Dayun deh. Kira-kira gini percakapannya : (>) : saya, (-) : pak Dayun

> Assalamualaikum, pak, mau tanya
- Waalaikumsalam, ya tanya apa ?
> Pak, hasil seleksi tahap II udah ada belum ?
- Oh, udah ada nih
*saya kaget*
> Boleh lihat, pak ?
- Iya, nama kamu Fahmi, kan ?
> Iya, pak, kenapa ?
- Maaf Fahmi, kamu tidak lolos....
> Loh, kenapa pak ?
- Iya, nilai matematika semester I kamu kurang untuk memenuhi syarat ikut OSK, jadi tahun depan dicoba lagi ya

Saya pun pulang ke asrama. Hampa. Masa bisa nggak lolos.....? Yah, mungkin bukan rezeki tahun ini, nanti coba lagi lah, pas kelas XI.

Selamat tinggal, OSN 2014.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar